RSS

Wawancara Etnografis

Nama : Corah Sinulingga
NPM : 1060614
Kelas : 4SA01
Pengantar Penelitian Kebudayaan

1. Bagaimana seorang etnografer melakukan wawancara etnog

     Saat melakukan penelitian etnogfari maka dibutuhkan sutu proses pengumpulan data atau informasi. Inti dari etnografi adalah untuk memperlihatkan makna-makna tindakan dari kejadian yang dialami oleh seseorang yang ingin kita pahami. para etnografer biasanya melakukan observasi langsung kewilah yang dia teliti. selain untuk memeperoleh informasi yang akurat dan dapat dipercaya, observasi ini juga dilakukan agar hasil penelitian yang diperoleh bersifat natural dan menyatu dengan masyarakat itu sendiri. Selain observasi yang panjang, wawancara adalah teknik lain yang digunakan oleh para etnografer untuk mendapatkan data yang mereka butuhkan.
     Teknik wawancara yang digunakan para etnografer di etnografi versi awal adalah wawancara yang panjang, berkali-kali, dengan beberapa informan kunci sebagai pelaku sejarah (informan oriented). Orientasi penelitian pada saat itu masih seputar perubahan sosial dan kebudayaan masyarakat.
     Wawancara dalam etnografi digunakan untuk menggali lebih dalam informasi dari topik yang telah ditentukan, mengetahui riwayat hidup, memahami pengetahuan dan kepercayaan, dan penjelasan tentang tindakan.Saat melakukan wawancara terhadap informan, sebaiknya dilakukan wawancara yang penuh dengan kehangatan atau persahatan. Pada saat wawancara perlu menginformasikan tujuan, penjelasan etnografis (seperti perekaman, model wawancara, waktu, dan suasana atau kondisi serta bahasa asli), penjelasan pertanyaan (meliputi pertanyaan deskriptif, struktural, dan kontras). Saat sedang melakukan wawancara, hendaknya jangan sampai menimbulkan kecurigaan sebab akan mengganggu si informan.
     Peneliti sebagai tamu di lingkungan informan tidak bisa mengatur situasi menjadi ‘ideal’. Kehadiran orang lain akan berpengaruh pada kualitas data – yang mungkin menjadi sebuah ‘kesepakatan’ bersama dengan teman dan kerabat yang hadir. ’Jaim’ (‘jaga image’) mungkin menjadi istilah yang tepat untuk menggambarkan sikap informan ketika wawancara dilakukan di antara teman dan kerabat lainnya. Kepekaan peneliti untuk menangkap situasi dan kemampuannya untuk mengatur strategi bertanya menjadi sangat diperlukan dalam keadaan demikian. Dalam penulisan laporan, kehadiran orang lain dan suasana ketika wawancara dilakukan juga menjadi data penting.
     Wawancara bisa dilakukan dalam berbagai situasi (formal dan informal). Bagi seorang peneliti etnografi, melakukan wawancara adalah suatu keharusan. Itu artinya menjadi keharusan pula bagi seorang peneliti etnografi untuk bisa membuat informan untuk mau bercerita panjang lebar tentang segala hal yang ditanyakan. Wawancara di sini lebih diartikan sebagai kegiatan ‘berbincang-bincang’ atau ‘ngobrol’ dengan informan untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya.

2. Apakah perbedaan wawancara etnografis dengan percakapan persahabatan?

      Percakap biasa dan wawancara etnografis adalah suatu hal yang berbeda.Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech event) yang khusus. Menurut Spradley, wawancara etnografis merupakan serangkaian percakapan persahabatan yang ke dalamnya peneliti secara perlahan memasukkan beberapa unsur baru untuk membantu informan memberi jawaban sebagai seorang informan.
     Dalam wawancara etnografis terdapat beberapa unsur yang tidak terdapat di dalam percakapan persahabatan. Unsur-unsur tersebut diantaranya:
a. Menggunakan kata dan kalimat sapaan
    Salah satu hal yang biasa ny dilakukan adalah kontak fisik baik dalam hal verbal maupun non verbal. seperti menjabat tangan.

b. Tidak ada tujuan eskplisit
    Melakukan pembicaraan tanpa adanya suatu tujuan formal.

c. Menghindari pengulangan
    Pengulangan akan membuat si pendengar bosan.

d. Mengajukan pertanyaan
    Mengajukan pertanyaan akan meyakinkan si pembicra jika anda masih menaruh perhatian terhadap perkataan nya.

e. Menunjukkan minat
    Memandang langsung pada pembicara akan menunjukkan bahwa anda masih berminat mendengarnya.

f. Menunjukkan ketidaktahuan
   Ketidaktahuan akan membuat seseaorang untuk terus bicara

g. Bergiliran
    Saling bergantian dalam melakukan pembicaraan.

h. Penyingkatan
    Menyingkat kata - kata membuat percakapan hanya dimengeti sesama pembicara.

i. Terdapat sela waktu
   Ini dibutuhkan saat pembicara membutuhkan waktu untuk berfikir atau hanya diam menunggu lawan bicaranya.

j. Penutupan (tidak pernah berhenti tanpa beberapa ritual verbal yang mengatakan “selesai”)

       Di saat melakukan wawancara informan dan etnografer menyadari bahwa pembicaraan selayaknya mempunyai arah dan tujuan. Sehingga percakapan cenderung lebih formal dibandingkan dengan percakapan persahabatan. Etnogfrafer secara perlahan mengontrol pembicaraan, dengan cara mengarahkan pembicaraan ke arah jalur-jalur yang menuju pada penemuan pengetahuan budaya si informan.
      Namun dalam pelaksanaannya, wawancara etnografis biasanya menggunakan cara percakapan persahabatan. dan memasukkan pertanyaan-pertanyaan etnografi. Gaya percakapan persahabatan tersebut digunakan untuk memberikan informasi dan untuk menciptakan suasana yang santai. Sehingga informan akan lebih terbuka dalam menyampaikan informasi dan tidak merasa diinterograsi.
Penjual Jamu Gendong
Penjual Jamu Gendong: Antara Tradisi dan Profesi

Corah Sinulingga
10606014
Maha Dewi Widayaningsih
10606042
Puji Astuti
10606060


4SA01


Universitas Gunadarma


ABSTRAK
Jamu merupakan salah satu warisan budaya tradisional di Indonesia, khususnya masyarakat Jawa. Masih banyak orang yang meminum jamu sebagai salah satu pengobatan tradisional yang terbukti berkhasiat. Menjual jamu dengan digendong adalah satu cara dari beragam upaya untuk menjual jamu kepada masyarakat. Penjual jamu biasanya menjual dagangannya dengan ramuan yang hampir sama, yang biasanya terdiri dari delapan jenis ramuan seperti beras kencur, cabe puyang, kudu laos, kunci suruh, uyup-uyup atau gepyokan, kunir asam, pahitan, dan sinom.
Berikut ini adalah sebuah penelitian etnografi yang dilakukan dengan mewawancarai seorang penjual jamu gendong.

1. Pendahuluan
Etnografi berasal dari kata etno yang berarti bangsa, graphi berarti menguraikan atau menggambarkan. Etnografi merupakan ragam pemaparan penelitian budaya untuk memahami cara orang berinteraksi dan bekerja sama melalui fenomena yang teramati dalam kehidupan sehari-hari.
Etnografi merupakan pekerjaan mendeskripsikan kebudayaan. Tujuan utama aktifitas ini adalah memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang asli. Etnografi tidak hanya mempelajari masyarakat, lebih dari itu etnografi berarti belajar dari masyarakat. Para peneliti pada tahap awal menjadi orang yang dibimbing oleh masyarakat, karena tanpa belajar dari masyarakat tentu peneliti akan susah untuk beradaptasi. Oleh karena itu, peneliti ingin mengaitkan kebudayaan yang ada pada penjual jamu gendong dengan penelitian etnografi.

2. Isi
Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional yang berasal dari Indonesia. Jamu merupakan ramuan yang dibuat unuk menyebahtkan badan hilangkan penghilang rasa sakit dan digunakan secara turun temurun serta dipercaya berkhasiat. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti akar-akaran, daun-daunan dan kulit batang, buah. Ada juga yang menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti empedu kambing atau tangkur buaya. Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya.
Di beberapa daerah terdapat profesi penjual jamu gendong dengan menggunakan bakul yang digendong di punggungnya dan berkeliling menjajakan jamu sebagai minuman yang sehat dan menyegarkan. Resep jamu gendong umumnya ada delapan macam, yaitu Beras Kencur, Kunyit Asem, Sinom, Cabe Puyang, Pahitan, Kunci Suruh, Kudu Laos, dan Uyup-uyup. Ada dua cara dalam membuat jamu gendong. Pertama dengan merebus semua bahan. Kedua dengan memeras sari yang ada kemudian mencampurnya dengan air matang.
Hampir semua penjual jamu menyediakan seluruh jenis jamu ini meskipun jumlah yang dibawa berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan konsumen. Masing-masing jenis jamu disajikan untuk diminum tunggal atau dicampur satu jenis jamu dengan jenis yang lain. Selain menyediakan jamu gendong juga menyediakan jamu serbuk atau pil hasil produksi industri jamu. Jamu tersebut diminum dengan cara diseduh air panas, terkadang dicampur jeruk nipis, madu, kuning telor, dan selanjutnya minum jamu sinom atau kunir asam sebagai penyegar rasa.
Dari hasil wawancara yang peneliti peroleh dari seorang tukang jamu gendong, menjual jamu, selain untuk memperoleh penghasilan juga merupakan salah satu upaya untuk menjaga tradisi keluarganya yang sudah terjadi secara turun-temurun. Para peminat jamu gendong, tidak hanya dari kalangan orang tua saja tetapi juga dari anak kecil maupun remaja. Berdasarkan pengalamannya menjual jamu gendong selama hampir lima belas tahun, dia biasa berjalan sejauh dua belas sampai lima belas kilometer setiap hari. Mereka juga biasanya mengenakan pakaian berupa jarik atau kain dan kebaya.
Jumlah botol jamu yang ada pada bakul biasanya berjumlah tujuh sampai sebelas botol. Menurut tradisi, seorang penjual jamu gendong yang masih perawan, ia hanya boleh membawa tujuh botol. Sedangkan bagi mereka yang sudah menikah boleh membawa sampai sebelas botol.

3. Penutup
Penjual jamu gendong adalah suatu profesi yang masih terus dipertahankan karena warisan tradisi dari keluarganya secara turun temurun. Profesi ini masih terus bertahan hingga saat ini. Jamu yang mereka jual masih mempertahankan resep yang berasal dari alam. Meskipun kini telah banyak jamu dalam bentuk pil dan tablet serta yang berbentuk serbuk. Kebiasaan yang mereka lakukan pun masih sama yaitu memakai jarik dan kebaya serta menggendong bakul dan menarik para peminat jamu itu sendiri dengan penuh keramahan dan kesopanan.

4. Daftar Pustaka
Dyson, P.L., 1991. Penjaja jamu gendong (Studi kasus di Kotamadya Surabaya). Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas Airlangga.
Wijayakusuma,Hembing; Setiawan Dalimartha, AS Wirian, 1993. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia jilid ke-1, 2. Jakarta: Pustaka Kartini.
http://www.forumsains.com/kesehatan/tentang-jamu-dan-fitofarmaka/
http://www.tempo.co.id/medika/arsip/052001/art-1.htm
http://www.wikipedia.com/jamu

5. Lampiran
Wawancara Kepada Penjual Jamu Gendong
1. Nama mbak siapa?
Suryati, tapi orang-orang manggilnya mbak Sur.

2. Umur mbak berapa?
Berapa ya? 35 tahun.

3. Asalnya dari mana?
Yogyakarta.

4. Mbak udah nikah?
Udah. Punya satu anak laki-laki umurnya 13 tahun.

5. Sejak kapan mulai jualan jamu?
Udah 15 tahun yang lalu.

6. Kenapa milih profesi ini?
(ketawa) Kenapa ya? Ya, karena gak sekolah. Cuma tamatan SD, jadi pendidikannya rendah. Kan lumayan buat jadi tambahan penghasilan keluarga. Ini juga udah tradisi di keluarga saya. Setiap anak perempuan di keluarga saya, pasti jualan jamu semua.

7. Setiap hari, mulai jualan dari jam berapa?
Saya kalo jualan dua kali. Pagi sama sore. Kalo saya jualan pagi, mulai dari jam enam sampe setengah sebelas. Kalo saya jualan sore, dari jam tiga sampe jam lima.

8. Berapa jauh tiap harinya?
Berapa ya? Jauh juga sih. (ketawa) Kira-kira 10 sampe 12 kilo.
9. Pelanggan jamunya biasanya laki-laki atau perempuan?
Dua-duanya. Tapi kebanyakan perempuan.

10. Ada anak muda yang suka minum?
Ada. Mulai dari bayi sampe remaja. Semua umur deh.

11. Pendapatannya?
(ketawa) Yah, lumayanlah buat bantu suami saya. Suami saya kan jualan bakso sehari-harinya. Sekitar 50 ribu perhari.

12. Jamunya dibuat sendiri ato ada yang anter?
Yang ada di botol buat sendiri dari jam 4 pagi. Kalo jamu yang bungkusan beli di toko jamu. Dibuatnya tiap pagi pas mau berangkat jualan. Kalo jualan sore, bikin lagi jamunya.

13. Perasaan pertama kali pas jualan jamu?
Deg deg an. Takut kalo pelanggannya gak puas. Takut salah nuang jamu. Takut takut kalo jamunya gak laku.

14. Ada perasaan suka ato dukanya saat jualan jamu?
Dukanya? Yah, Alhamdulillah sejauh ini gak ada. Cuma perasaan laku apa gak ya jualan hari ini. Gitu aja. Awalnya gitu. Tapi pas pelanggannya udah banyak, ya enak aja jualannya. Jadi semangat. Sukanya? Bisa jalan keliling, ngobrol-ngobrol banyak sama kenalan. Soalnya kan saya jualannya jalan kaki. Dari rumah ke rumah. Seneng aja punya temen banyak. (ketawa) Kadang-kadang bisa denger berita macem-macem. Kayak si ibu ini selingkuh, suaminya bapak ini naik jabatan. Rumahnya si anu kemalingan. Wah, macem-macem deh.


15. Kenapa jualannya digendong? Gak pake gerobak ato netap gitu? Emang gak berat kalo digendong?
Ya, lumayan berat. Cuma kalo mau pake gerobak ato dorongan, jalannya belum bagus semua. Nanti kalo jalannya bagus, juga mau pake dorongan. Kalo jualan jamu netap itu, gimana ya, kurang laku gitu. Lebih enak digendong aja.

16. Jenis jamu apa aja yang dijual?
Banyak. Kalo yang dibikin sendiri kayak kunyit asem, beras kencur, sirih, kunyit temulawak, pahitan jamu godokan (rebusan). Kalo jamu yang dibungkus macem-macem lagi, kayak Sehat Pria, pegel linu, asem urat, Buyung Upik, Gadis Remaja. Banyak kalo bungkusan mah.

17. Penasaran, kenapa botol yang digendong ada sebelas? Itu kebetulan apa gimana?
Itu, apa ya namanya? Kayak kepercayaan gitu loh. Kan kalo orang tua jaman dulu bilang kalo yang jualan jamu orangnya masih perawan, belom nikah gitu, cuma boleh bawa botol tujuh pas jualan. Tapi kalo yang udah nikah, bawanya sebelas.

18. Kenapa pake pakaian kayak gini? (jarik dan kebaya)
Yah, kenapa ya? Emang pantesnya pake kayak gitu. Udah tradisi dari jaman dulu kalo tukang jamu gendong pake jarik sama kebaya. Ciri khas gitu. Kalo saya jualan pake celana sama kaos gak enak kayaknya. Kurang pantes aja.

19. Ada cara khusus buat narik pelanggan?
Gak ada. Yang biasa-biasa aja. Yang lurus, standar. Kayak jualan yang sopan, pake senyuman. Ramah lah sama pelanggan. Saya gak berani pake macem-macem, takut kualat sama Yang Diatas.

20. Harapan mbak sebagai tukang jamu?
(ketawa) Harapan? Apa ya? Paling ini aja, makin banyak langganan. (ketawa) Kan dulu orang-orang jarang yang suka sama jamu, alesannya pahit lah, ampasnya gak sehat lah, banyak deh. Tapi kalo sekarang Alhamdulillah, orang-orang udah banyak yang suka sama obat tradisional kayak jamu. Semoga aja jamu makin dilestarikan. Makin banyak yang jualan jamu. Semoga orang yang minum jamu saya sehat semua. Amin...

Wawancara Kepada Salah Satu Pelanggan
1. Nama ibu siapa?
Sumaryati.

2. Umurnya?
45 tahun.

3. Tinggalnya di mana?
Di Kampung Sawah Bojong Gede, Bogor.

4. Udah menikah?
Sudah. Punya dua anak. Perempuan dan laki-laki. Yang perempuan umurnya 20 tahun dan yang laki-laki 14 tahun.

5. Pekerjaan?
Ibu rumah tangga.

6. Ibu suka minum jamu?
Suka.

7. Sejak kapan?
Wah, udah lama. Mungkin sejak saya masih gadis.
8. Sama mbak Sur udah langganan sejak kapan?
Mm … mungkin sekitar 3 atau 4 tahun yang lalu. Dulu, sekitar tahun 2000, sempat langganan jamu juga tapi mbaknya pulang ke kampung terus gak jualan lagi. Sekarang susah cari tukang jamu gendong. Soalnya kalo jamu yang di toko-toko gitu rasanya beda.

9. Menurut ibu, jamu yang dibuat sama mbak Sur gimana?
Yah, yang pasti rasa jamu. Tapi kalo abis minum jamunya agak lumayan lah di badan. Badan kayaknya agak enakan.

10. Menurut ibu, mbak Sur orangnya seperti apa?
Kayak gimana ya? Mbak Sur itu orangnya baik, ramah, sopan. Mungkin karena kita berdua sama-sama dari Jawa. Dia Jawa Tengah, saya Jawa Timur jadi kalo ngobrol enak aja.

Fungsi bahasa dalam penelitian kebudayaan pada masyarakat yang kompleks (Heterogen)

Fungsi bahasa dalam penelitian kebudayaan pada masyarakat yang kompleks (Heterogen)
Bahasa merupakan salah satu sarana yang sangat dipertimbangkan dalam suatu penelitian. Seorang peneliti akan lebih mudah memasuki wliayah yang akan dijadikan target penelitian. Terkadang masyarakat di suatu daerah sulit menerima seorang pendatang dari luar daerah nya, ditambah dengan akan dilakukannya suatu penelitian etnografi pada masyarakat sekitar. Oleh sebab itu, seorang peneliti hendakny belajar mengenai daerah yang akan diteliti beserta dengan bahasa pengantar yang digunakan. Hal ini akan menjadikan seoarng peneliti lebih mudah untuk berinteraksi dan memperoleh informasi yang natural dari masyarakat setempat.
Jika hal tersebut jauh dari kemampuan si peneliti, bahasa nasional disuatu Negara tersebut adalah suatu kemutlakan bagi seorang peneliti untuk diketahui. Karena sangatlah sulit untuk memperoleh informasi jika tidak ada interaksi yang diperoleh dari masyarakat yang akan diteliti. Misalnya masyarakat di Indonesia. Seorang peneliti yang ingin mengetahui kebudayaan yang terdapat pada masyarakat suku Toraja misalanya. Penelitian yang dilakukan akan lebih mudah diterima masyarakat disana jika ia mampu berbahasa daerah Toraja, tapi bila hal tersebut tidak memungkinkan, bahasa Indonesia sebagai bahasa yang kedua dipergunakan adalah mutlak untuk diketahui.
Peranan bahasa sangatlah penting dalam melakukan suatu penelitian pada masyarakat yang heterogen. Bahasa nasional, seperti bahasa Indonesia adalah bahasa alternatif lain yang dapat digunakan dalam melakukan penelitian.
Menghilangkan Jerawat dengan Obat Herbal


Mentimun

Mentimun yang memiliki nama ilmiah Cucumis sativus telah lama di kenal sebagai pelengkap bahan makanan: lalapan, campuran pecel, dibuat acar, atau minuman segar.
Mentimun yang memiliki nama ilmiah Cucumis sativus, mengandung 0,65 persen protein, 0.1 persen lemak dan 2,2 persen karbohidrat. Buah tanaman merambat ini juga mengandung kalsium, zat besi, magnesium, fosforus, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2 dan vitamin C. Biji timun sendiri mengandung racun alkoloid jenis hipoxanti, yang berfungsi untuk mengobati cacingan.
Pemakaian luar

* Jerawat.
Buah mentimun dicuci lalu diiris-iris. lrisan mentimun ditempelkan dan digosok-gosok pada kulit yang berjerawat. Lakukan setiap hari.
* Flek hitam bekas jerawat.
Ambil ujung buah mentimum sepanjang kira-kira 5 cm, lalu parut. Ambil kunyit sebesar ibu jari, kemudian ditumbuk dan ambil airnya. Air kunyit itu dicampurkan dalam mentimum yang sudah diparut itu. Kemudian sapukanlah ke wajah. Lakukan setiap hari sampai flek menghilang. Atau, Anda bisa menggunakan spray toner buatan sendiri. Caranya, parut satu buah mentimun yang sudah dikupas. Saring dan ambil airnya, campurkan dengan dua sendok teh madu. Kemudian masukkan campuran itu ke dalam botol yang dilengkapi laat penyemprot. Semprotkan ke wajah dua kali sehari.
* Sakit tenggorokan.
Caranya, campurkan sedikit biji mentimun dengan sedikit garam. Kemudian tambahkan air. Gunakan campuran itu untuk berkumur.
Diminum atau dikonsumsi
* Tekanan darah tinggi.
Caranya, 2 buah ketimun segar dicuci bersih lalu diparut. Hasil parutannya diperas dan disaring, lalu diminum sekaligus. Lakukan 2-3 kali sehari.
* Sariawan.
Setiap hari makan buah ketimun sebanyak 9 buah. Lakukan secara rutin.
* Membersihkan ginjal.
Mentimun segar dicuci lalu diparut. Hasil parutannya diperas dan disaring. Airnya diminum sedikit demi sedikit sampai lambung terbiasa menerima cairan mentimun.
* Demam.
Ambil mentimun secukupnya, dicuci bersih, lalu diparut. Hasil parutannya diletakkan di atas perut.
* Haid tidak teratur.
Giling halus 10 lembar daun cocor bebek, 5 jari labu air, 5 buah majakan, 1 buah mentimun, 10 lembar daun dadap srep, 10 lembar daun sambaing colok, tambahkan air garam secukupnya. Kemudian diusapkan ke perut, lalu balut. Lakukan dua kali sehari.
* Sebagai penyegar mulut.
Setelah menyikat gigi, makanlah beberapa iris buah mentimun. Nafas Anda pun akan terasa segar.

Belimbing Wuluh

Belimbing wuluh (avverhoa bilimbi) adalah tanaman asli amerika yang tumbuh subur di darah yang banyak mendapat sinar matahari langsung tetapi cukup kelembaban udaranya.
Belimbing wuluh dengan kandungan zat kimia di dalamnya(kalsium oksalat, sulfur, asam format etc…) berkhasiat untuk pengobatan beberpa macam penyakit, seperti:
1. Gusi Berdarah
Konsumsi secara rutin belimbing wuluh yang segar atau bisa juga yang sudah di buat manisan
2. Jerawat
Untuk pengobatan luar. Cuci 3 belimbing wuluh yang segar, di parut dan beri sedikit garam. Tempelkan parutan tadi pada kulit yang berjerawat. Lakukan 2 kali sehari
3. Darah Tinggi
* Siapkan 3 buah belimbing wuluh
* Biji sriganding 25 gram, cuci bersih lalu tumbuk hingga halus
* Masak 4 gelas air, tambahkan belimbing wuluh dan biji sriganding.
* Dinginkan, lalu saring ramuan
* Minum satu gelas sehari

Pepaya

Pohon pepaya sudah terkenal sejak dahulu sebagai tanaman berkhasiat atau herbal yang dapat meyembuhkan berbagai macam penyakit. Tanaman berkhasiat ini selain pergunakan untuk obat tradisional, juga di pergunakan untuk berbagai macam keperluan seperti memasak daging dan menambah nafsu makan. Setiap bagian pohon pepaya dapat dimanfaatkan, mulai akar, batang, daun, buah, bahkan biji buahnya.
Artikel ini hanya akan membahas manfaat daun pepaya, karena satu bagian ini pun sudah memiliki banyak manfaat.
1.Pelembut daging.
Para ibu rumah tangga mungkin sudah tidak asing lagi dengan khasiat daun pepaya untuk melunakkan daging. Kandungan getah (lateks) dalam daun yang akan meresap ke dalam daging dan melunakkannya. Caranya, masukkan daun pepaya dalam rebusan daging, atau bungkus daging dalam daun pepaya ketika direbus.
2.Obat jerawat.
Tahukah Anda, daun pepaya juga dapat mengatasi jerawat yang membandel? Caranya, ambil 2-3 lembar daun pepaya tua. Jemur sebentar kemudian tumbuk sampai halus. Setelah itu, tambahkan satu setengah sendok air. Lalu oleskan ramuan tersebut pada bagian wajah yang terkena jerawat seperti memakai masker. Biarkan beberapa saat, kemudian bilas hingga bersih.
3. Menambah nafsu makan.
Tak sulit membuat ramuan penambah nafsu makan ini, siapkan daun pepaya segar seukuran telapak tangan, sedikit garam, dan air hangat setengah cangkir. Semua bahan dicampur, ditumbuk atau diblender, kemudian disaring untuk diambil airnya kemudian diminum. Ramuan ini aman, bahkan untuk anak-anak sekalipun.
4. Antikanker.
Dari beberapa penelitian dijelaskan, batang dan daun pepaya mengandung banyak getah putih seperti susu (white milky latex), yang berpeluang dikembangkan sebagai antikanker, sebagaimana dikutip dari Journal Society of Biology. Getah ini otomatis didapatkan saat kita mengkonsumsi daun pepaya, dimasak dengan cara apa pun.
5. Memperlancar pencernaan.
Senyawa karpain yang dikandung daun pepaya ampuh menghambat kinerja beberapa mikroorganisme yang menggangu fungsi pencernaan, sehingga efektif untuk menekan penyebab tifus.
6. Pengontrol tekanan darah.
Caranya, ambil 5 lembar daun pepaya, rebus dengan setengah liter air. Rebus terus hingga tinggal tiga perempatnya. Dinginkan sebelum diminum. Jika perlu, tambahkan gula merah atau madu agar terasa lebih manis.
7. Obat demam berdarah.
Campur 5 lembar daun pepaya, temulawak, meniran secukupnya, dan gula merah. Rebus hingga masak, kemudian dinginkan sebelum diminum.
8. Obat nyeri haid.
Ambil 1 lembar daun pepaya, asam jawa dan garam secukupnya. Rebus dengan segelas air hingga masak. Dinginkan sebelum diminum

Kembang Pukul Empat

Nama populernya kembang pukul empat. Tanaman obat ini terkenal untuk mengobati jerawat. Dan tak hanya itu, bisul dan kencing manis, keputihan dan payudara bengkak, juga dapat di sembuhkan dengan tanaman ini.
Selain nama di atas, tanaman ini punya nama lain. Kembang pagi sore, bunga waktu kecil (Sumatra); Kederat, segerat, tegerat (Jawa), Kupa oras, cako raha (Maluku); Bunga-bunga paranggi, bunga-bunga parengki (Sulawesi); Pukul ampa, turaga, bodoko sina, bunga tete apa (Sulawesi) dan Zi Mo li (China);
Pemakaian luar:
1. Untuk pembengkakan payudara (acute mastitis), bisul, koreng, luka terpukul, ezcema, lumatkan tanaman segar untuk pemakaian luar atau rebus dengan air secukupnya untuk cuci. Daun bersifat maturatif (mempercepat pematangan bisul).Cara Pemakaian:
2.Untuk Acute arthritis:
akar segar direbus, minum. Bila badan panas, ditambah tahu, bila badan dingin ditambah kaki sapi, Bunga putih sebanyak 120 gr. direbus, minum.
3. Untuk bisul:
* Pada bisulnya dioleskan sedikit minyak kemiri. Daun kembang pukul empat dilayukan di atas api, kemudian dioleskan sedikit minyak kelapa, tengahnya dilubang dan letakkan di atas bisul.
* 10 lembar daun kembang pukul empat dicuci, kemudian dilumatkan, ditambah air garam secukupnya, ditempelkan pada bisul dan sekelilingnya, Ialu dibalut.
* Akar segar dibuang kuhtnya, kemudian dilumatkan dan ditambah gula enau. Tempelkan pada bisulnya, sehari diganti 2 x (dua kali).
4. Untuk jerawat:
buahnya mengandung zat tepung, dibuat tepung bedak. Tepung bedak ini ditambah air, kemudian dioleskan.
Wanita hamil dilarang pakai. Untuk merebus, tidak boleh memakai bahan dari besi (panci, sendok, dan lainnya)

Sumber : http://obattradisional.blogdetik.com/tag/jerawat/

An analysis of Jean-Baptiste Grenouille Characteristic in Patrick Süskind’s Perfume with Psychological Approach

Name : Corah Sinulingga
NPM: 106060614
Gunadarma University


    Perfume: The Story of a Murderer is a 1985 literary historical cross-genre novel (originally published in German as Das Perfume) by German writer Patrick Süskind. It was an international bestseller and sold out up to 15 million copies. The novel explores the sense of scent, and its relationship with the emotional meaning that scents may carry.
   According to Webster’s Dictionary (1995: 687) novel is an imaginative prose Narrative of some length, usually concerned with human experience and social behaviors, and normally cast in the form of a connected story the novel this genre of literature. From novel, we also can learn about sociality, morality, and psychological aspect.
Reading especially a novel for some people is one of an activity that can be so pleasing to pass their leisure time. Besides increase our knowledge through its story, we can also take a lessons because it reflected human lives values, such as how to give affection and love, solve the problem, respect each other, control our attitudes, or just how to make ourselves happier, etc. In short, the entire genre is interesting to read, it depends on what we like best and that has values that we could learn and take the advantages from those.
   Above all Perfume is a story of identity, communication and the morality of the human spirit. In 2006 it was turned into a feature film by the same name directed by Tom Tykwer and starring Ben Whishaw, Dustin Hoffman and Alan Rickman. Perfume is the first novel that is written by Patrick Süskind. Patrick Suskind was born in 1949. He is a writer for a television in Munich before writing the Perfume. His second novel Die Taube. The others Suskind’s novel Die Geschichte von Herrn Sommer was published in 1992, and Drei Geschichten in 1996. Patrick
   Jean-Baptiste Grenouille is the main a main character in Perfume. He is an unwanted Parisian orphan who, having little personal scent, is rejected by others because they are disturbed by his lack of odor but endowed with an incomparable sense of smell. He has an extraordinary power to discern odours, and comes to loathe the scent of other people. He apprentices himself to a perfumer and becomes obsessed with procuring the perfect scent that will make him fully human. One day he smells a divine scent and follows it, and is shocked to find that the source of this beautiful scent is a young woman. He kills her to get a better smell of her scent, but after death the scent ceases. He dedicates his life to preserve this perfect scent. In the process, he creates perfumes that powerfully manipulate human emotions, murdering 25 girls to take their scent.
   The writer chooses this novel because the writer wants to know the content of the novel, and take the positive side from the main character. Character is the total quality of a person’s behavior as revealed in his habits of thought and expression, his attitudes, and interest, his action and his personal philosophy of life. (Webster, 1995: 164). Other reason is the writer like to read a novel and short stories. It was an interested novel to analyze.
   The articles entitles of “An analysis of Jean-Baptiste Grenouille Characteristic in Patrick Süskind’s Perfume with psychological approach” Through a psychological approach, this paper tries to figure out Jean Babtise Grenouille characterizations and psychological factors influence him. The writer would try to figure out through the psychological approach why Jean Babtise Grenouille killed the 25 girls. Psychological approach is an approach that coming from an assumption that a literary work is merely discussing about human life’s (Semi, 1993: 806)
   In Psychology, Jean Babtise Grenouille suffered Schizophrenia. Schizophrenia is a disorder characterized by disturbances in thought, emotion, and behavior-disorder thinking, in which ideas are not logically related; foulty perception and attention; lack of emotion expressiveness or at times, inappropriate expressions; and disturbances in movement and behavior, such as a shuffling gait or a disheveled appearance (Kring M. Ann, et al., 2005; 350). Schizophrenia is he label given to a group of psychoses in which deterioration of functioning is marked by severe distortion of thought, perception, and mood, by bizarre behavior, and by social withdrawal (Lauren, Joan, Richard, 1996: 354). The factors that separate the high-risk children who developed schizophrenia from he high-risk and low-risk who remained normal; home life, institutionalization, school problems and criminal behavior, attention problem, birth complication (Lauren, Joan, Richard, 1996: 386).
The writer hopes that this research could be a useful reference for other researchers and readers.

Tips Penting!!!!

>1) Nomor Darurat Nomor darurat untuk telepon genggam adalah 112.
Jika anda sedang di daerah yang tidak menerima sinyal HP dan perlu memanggil pertolongan, silahkan tekan 112, dan HP akan mencari network yang ada untuk menyambungkan nomor darurat bagi anda, dan yang menarik,nomor 112 dapat ditekan biarpun keypad dilock. Cobalah...

> 2) Kunci mobil ada ketinggalan di dalam mobil?
Anda memakai kunci remote?Kalau kunci anda ketinggalan dalam mobil dan remote cadangannya di rumah, tinggal telpon orang rumah dengan HP, lalu dekatkan HP andakurang lebih 30cm dari mobil, dan minta orang rumah untuk menekan tombol pembuka pada remote cadangan yang ada dirumah (waktu menekan tombol pembuka remote, minta orang rumah mendekatkan remotenya ke telepon yang dipakainya)

> 3) Baterai cadangan tersembunyi.
Kalau baterai anda hampir habis, padahal anda sedang menunggu telpon penting, dan telpon anda dibuat oleh NOKIA, silahkan tekan *3370#,*maka telpon anda otomatis restart dan baterai akan bertambah 50%.*Baterai cadangan ini akan terisi waktu anda mencharge HP anda.*

> 4) Tips untuk men-cek keabsahan mobil/motor anda
( Jakarta area only) Ketik :contoh metro B86301O (no polisi anda) Kirim ke 1717, nanti akan ada balasan dari kepolisian mengenai data2 kendaraan anda, tips ini juga berguna untuk mengetahui data - data mobil bekas yang hendak anda beli/incar.

> 5) Jika anda sedang terancam jiwanya karena dirampok/ditodong seseorang untuk mengeluarkan uang dari atm,
maka anda bisa minta pertolongan diam - diam dengan memberikan nomor pin secara terbalik,misal no asli pin anda 1254 input 4521 di atm maka mesin akan mengeluarkan uang anda juga tanda bahaya ke kantor polisi tanpa diketahui pencuri tsb. Fasilitas ini tersedia di seluruh atm tapi hanya sedikit orang yang tahu (tolong kasih tahu info kepada yang lain)

Etnografi dan Hubungannya dengan Kebudayaan


Etnografi dan budaya adalah suatu hal yang sangat berkaitan. saat seseorang harus melakukan suatu penelitian yang berhubungan dengan kebudaayan maka ia memebutuhkankan suatu metode penelitian yang disebut dengan etnografi. dan untuk mengaplikasikan suatu metode etnografi, seorang peneliti harus belajar tenteng kebiasaan ataupun budayayang ada di daerah dimana ia akan melakukan penelitiannya. hal ini menjelaskan bahwa etnografi merupakan sebuah pendekatan untuk mempelajari kehidupan sosial dan budaya sebuah masyarakat secara ilmiah. Mengutip dari Marcus & Fischer, "Etnografi merupakan tulisan seseorang mengenai orang lainnya. Hal ini berarti si penulis bukan salah satu anggota masyarakat dari daerah yang ditulisnya. Jika si penulis adalah native dari daerah tersebut, produk yang dihasilkan hanyalah sebuah warna lokal, bukan produk etnografi." Karena tulisan etnograf berdasar pada sudut pandang the native yang dibuat oleh orang lain, maka npenelitian etnografi bisa menjadi sebuah kritik budaya yang efektif bagi kebudayaan itu sendiri. Etnografi menjadi sebuah cara yang dianggap paling tepat untuk menggambarkan realitas masyarakat yang diteliti.
Dalam istilah Yunani, ethnos, berarti masyarakat, ras atau sebuah kelompok kebudayaan, dan etnografi berarti sebuah ilmu yang menjelaskan cara hidup manusia. Etnografi juga diartikan sebagai sebuah pendekatan untuk mempelajari tentang kehidupan sosial dan budaya sebuah masyarakat, lembaga dan setting lain secara ilmiah, dengan menggunakan sejumlah metode penelitian dan teknik pengumpulan data untuk menghindari bias dan memperoleh akurasi data yang meyakinkan.
Secara umum etnografi disebut sebagai ‘menuliskan tentang kelompok masyarakat’. Secara khusus hal tersebut juga berarti menuliskan tentang kebudayaan sebuah kelompok masyarakat.
Dalam Ensiklopedia Indonesia (ENI) , disebutkan etnografi adalah cabang antropologi, merupakan pelukisan dan analisis tentang kebudayaan suatu masyarakat atau suku bangsa. Etnografi biasanya terdiri atas uraian terperinci mengenai aspek cara berperilaku dan cara berpikir yang sudah membaku pada orang yang dipelajari, berupa tulisan, foto, gambar atau film yang berisi laporan atau deskripsi tersebut. Yang dipelajari oleh ahli etnografi adalah unsur kebudayaan suatu masyarakat seperti , bahasa, mata pencaharian, sistem teknologi, organisasi sosial, kesenian , sistem pengetahuan, dan religi. Bila penulisan yang dilakukan menggambarkan perbandingan antara dua atau lebih kelompok masyarakat, studi perbandingan tersebut disebut etnologi.

Kekurangan dan Kelebihan Etnografi

1. Etnografi Versi Awal
***Kekurangan
Pada masa ini para ahli belum terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh informasi. mereka mendapatkannya informasi untuk penulisan mereka melalui perjalanan yang dilakukan oleh para musafir, pegawai pemerintahan kolonial dan para missionaris disuatu daerah. peneliti tidak langsung membuktikan penulisan mereka tetapi hanya menulis apa yang diinformasikan oleh para informan tersebut.
***Kelebihan
Pada mas ini penelitian dilakukan dalam waktu yang reltif lama dan melakukan wawancara panjang langsung dengan pelaku sejarah. Dengan metode seperti ini, hasil penelitian yang diperoleh akan lebih natural.

2. Etnografi Modern
***Kekurangan
Para ahli hanya mempelajari kehidupan masa kini yang sedang dijalani oleh anggota masyrakat. Mereka masih belum mengembangkan tujuan penelitian etnografi lebih dalam lagi dan penelitian yang mereka lakukan masih belum sistematis dan bertahap.
***Kelebihan
Para peneliti melakukan observasi sambil berpartisipasi langsung dalam masyarakat yang diteliti. Metode ini menghasilkan suatu keharmonisan yang tercipta antara peneliti dan anggota masyarakat dan akan menghasilkan suatu penelitian yang apa adanya.

3. Etnografi Baru
***Kekurangan
Etnografi ini hanya memusatkan penelitiannya untuk menemukan bagaimana berbagai masyarakat mengorganisasikan kebudayaan mereka dan kemudian dipergunakan dalam kehidupan sehari - hari. Ruang lingkup penelitian ini juga masih sebatas pada mkelompok tertentu dan belum secara luas.
***Kelebihan
Hasil penelitian yang dilakukan bukan berasal dari intrepetasi peneliti tetapi pemikiran masyarakat. Para peneliti juga menggunakan bahasa setempat dalam memasuki lingkungan masyarakat yang diteliti. para penelti akan lebih mudah diterima dengan menggunakan bahasa sehari - hari yang mereka gunakan.

4. Etnografi Spradly
***Kekurangan
Etnografi ini melalui banyak tahapan - tahapan yang harus dilakukan. Hal ini menyebabkan dibutuhkannya lebih banyak waktu, dana dan energi yang harus dikeluarkan.
***Kelebihan
Etnografi ini tidak hanya alat yang fundamental untuk memahami masyarakat dalam lingkup kecil, tetapi lebih umum. penelitian ini juga memberikan problem solving dan lebih berurutan serta bertahap.